Rabu, 05 Oktober 2016

Kista Dermoid Pada Rongga Mulut

Kista dermoid yakni sejenis tumor sel germ. Kista ini bersituasi jinak & sejumlah lebih kurang 10%. Pada rata-rata kista dermoid berjalan kepada perempuan yg berumur di bawah 20 thn. Hampir 85% teratoma matur terdapat kepada perempuan umur 16-55 thn, dgn rata-rata usia 32-35 tahun.

Kista Dermoid Pada Rongga Mulut


Kista dermoid merupakan kantung yg berisi cairan seperti mentega, kandungannya tak cuma cairan tapi pula partikel lain, contohnya rambut, gigi, tulang atau sisa-sisa kulit. Kista ini yakni bawaan sejak lahir & sanggup dialami oleh siapapun, baik cowok ataupun perempuan. Kista dermoid sama halnya bersama kista mosinosum yg dibutuhkan kehati-hatian kepada ibu hamil. Hal ini sebab jikalau kista tersebut meletus bakal menubuhkan cairan lengket & mengisi cairan tersebut bakal masuk ke dalam perut & sanggup melakukan rasa sakit yg luar biasa.

Kista dermoid berlangsung lantaran jaringan telur tak dibuahi. Kemudian tumbuh jadi sekian banyak jaringan seperti rambut, tulang & lemak. Kista ini mampu berjalan terhadap dua indung telur & kebanyakan tidak dengan gejala. Timbul gejala rasa sakit jika kista terpuntir atau pecah.
Terkadang kista dermoid dijumpai kepada ke-2 ovarium, kalau kista ini agung dapat memunculkan keluhan. Tumor ini sebenarnya jinak, tak berbahaya sama sekali & enteng diatasi dgn operasi. menjadi, jika seseorang perempuan dioperasi ada kista dermoid, indung telur sudut yang lain mesti diperiksa dgn cek apakah ada kista yg sama atau tidak.

Kista ini tidak jarang dinamakan pula teratoma kistik. Kista ini tergolong kista eksentrik yg rata rata mampu berjalan kepada perempuan jejaka & bisa tumbuh dgn diameter yg mencapai 6 inchi.
Karakteristik kista dermoid ini merupakan tebal, berkapsul, juga berlapiskan epithelial skuamosa dgn ketebalan yg bervariasi. Terkadang ditemukan lekosit endothelial (pseudoxanthoma cells) terhadap dinding kista dermoid.

Lapisan atau jaringan isikan kista dermoid berupa :
1. Lapisan Ektoderm
Kelenjar keringat, kelenjar apokrin, kelenjar sebasea, terkadang pula berisi rambut
2. Lapisan Mesoderm
Gigi, kartilago & struktur trakea
3. Lapisan Endoderm
Membran mukosa saluran pencernaan
Jenis Kista Dermoid
Kista dermoid dibagi jadi 2 type, adalah :
1. Kista Dermoid Superfisialis.
Kista dermoid superficial berlokasi di anterior hingga septum orbital. Biasanya ditemukan kepada sekian banyak th perdana kehidupan massa yg asimptomatik, berbatas tegas, bulat, subcutaneous, tak nyeri. Pada rata-rata kista ini terdapat di faktor temporal orbital yg melekat kepada sutura frontozygomatis. tetapi, kista ini pun mampu ditemukan terhadap factor medial/nasal atas yg melekat kepada sutura frontolakrimal atau frontoethmoidal. Pada sensor ditemukan batas posterior kista enteng dipalpasi yg menunjukkan bahwa kista ini superficial. Jenis kista dermoid ini pula tak menurunkan pergeseran bola mata atau defek tulang.

2. Kista Dermoid Profunda
Kista ini berlokasi diposterior hingga septum orbital. Biasanya ditemukan kepada umur remaja & dewasa bersama pergeseran bola mata & proptosis non-aksial atau massa yg batas posteriornya cangga terang. Beberapa tipe kista dermoid ini mampu meluas melebihi orbita ke dalam fossa temporalis & intrakranial. Selian itu kista ini serta mampu menggelar pergeseran bola mata & defek terhadap tulang
Gejala Kista Dermoid
Gejala kista dermoid yg tidak jarang timbul, adalah :
– Adanya massa tumor
– Nyeri terhadap perut
– Gangguan miksi
– Nyeri terhadap punggung
Diagnosa Kista Dermoid
Kista ini tidak jarang dinamakan pula teratoma kistik. Kista ini tergolong kista sedeng yg rata-rata mampu berlangsung kepada perempuan jejaka & bisa tumbuh dgn diameter yg mencapai 6 inchi.
Jika satu orang perempuan mengidap kista dermoid, serta-merta laksanakan sensor penunjang utk mendiagnosa kista tersebut, seperti :
1. Laparaskopi
Pemeriksaan ini teramat bermanfaat buat mengetahui apakah satu buah tumor berasal dari ovarium atautidak, & buat memastikan silat-sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi
Dengan sensor ini mampu ditentukan letak & batas tumor apakah tumor berasal dari uterus,ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, & dapatkah dibedakan pulaantara cairan dalam rongga perut yg bebas & yg tidak.
3. Foto Rontgen
Pemeriksaan ini bermanfaat utk tentukan adanya hidrotoraks. kemudian, kepada kista dermoidkadang-kadang sanggup dipandang gigi dalam tumor. Penggunaan poto rontgen terhadap pictogram intravenadan pemasukan bubur barium dalam colon dinamakan di atas.
4. Parasentesis
Telah dinamakan bahwa fungsi kepada asites bermanfaat memastikan dikarenakan asites. Perlu diingatkan bahwa perbuatan tersebut sanggup mencemarkan cavum peritonei bersama kista jikalau dinding kista tertusuk
Komplikasi Kista Dermoid
Kista dermoid tidak jarang memunculkan beraneka komplikasi. Adapun komplikasi yg tidak jarang timbul yaitu :
1. Torsi Kista
Torsi kista ini tidak jarang memunculkan keluhan akut abdomen yg menetap. Ukuran kista yg dapat mengatur torsi yaitu kista bersama ukuran mungil & sedang. Insidensi torsi kista kira kira 16% & biasanya pergerakan torsi sejalan bersama pergerakan jarum jam.
2. Ruptur Kista
Terjadinya ruptur atau perforasi tergantung ketebalan kapsul kista, faktor yg membantu terjadinya ruptur ialah adanya torsi kista & seandainya berjalan ruptur bakal memunculkan peritonitis

3. Keganasan

Proporsi jenis epidermoid paling tidak jarang timbul, lebih kurang 1-3% seterusnya di ikuti oleh jenis sarkoma & melanoma malignan. Prognosis tergantung intak atau tak intaknya kapsul kista dermoid, seandainya kapsul kista tetap intak & tak ada metastase ekstra ovarium sehingga prognosis kebanyakan baik. Tumor carcinoid dapat timbul & berasal dari saluran pencernaan & bermetastase ke ovarium
4. Anemia
Anemia terdapat terhadap kista dermoid, faktor ini berhubungan bersama pengangkatan massa tumor.
kista dermoid
Pengobatan Kista Dermoid
Tindakan laparoskopi atau laparotomi yakni pilihan penanganan utk kista dermoid, tapi mesti dipertimbangkan keuntungan & kerugiannya. Beberapa peneliti menyebut aksi laparoskopi sanggup menghadirkan berlangsung tumor spill & sanggup membangun peritonitis 0,2% juga meningkatkan terjadinya perlengketan. Resiko berjalan rekurensi 4% & dampak keganasan kira kira 0,17%-2%.
Pada kehamilan bersama teratoma matur, penanganan sebaiknya di lihat dari ukuran kista tersebut pun umur kehamilan. Pada kehamilan mungkin saja berjalan torsi kista se besar 19%, ruptur atau pecahnya kista teratoma lebih kurang 3%, 14% memunculkan obstruksi. Kemungkinan berlangsung keganasan kira kira 5%. Beberapa peneliti merekomendasikan kalau gede tumor lebih dari 6cm & umur kehamilan 16 pekan, sehingga sebaiknya perbuatan laparoskopi lebih aman dilakukan di bandingkan bersama aksi laparotomi, bahkan kepada satu penelitian menyatakan mampu berlangsung keluron spontan juga barangkali berlangsung kenaikan persalinan preterm.
Sedangkan penanganan kista dermoid kepada anak-anak ialah bersama kiat tradisional (ooforektomi) & laparotomi. Pada umur dewasa penanganannya laparoskopi-kistektomi. Sedangkan utk kasus kista yg ukurannya lebih gede & dicurigai ada keganasan, sehingga pendekatan lebih terhadap aksi laparotomi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar